Pengertian Perkembangan Kota
Menurut Ilhami (1988) sebagian
besar terjadinya kota adalah berawal dari dari desa yang mengalami perkembangan
yang pasti. Faktor yang mendorong perkembangan desa menjadi kota adalah karena
desa berhasil menjadi pusat kegiatan tertentu, misalnya desa menjadi pusat
pemerintahan, pusat perdagangan, pusat pertambangan, pusat pergantian
transportasi, seperti menjadi pelabuhan, pusat persilangan/pemberhentian kereta
api, terminal bus dan sebagainya.
Pengertian kota menurut Dickinson
(dalam Jayadinata, 1999) adalah suatu pemukiman yang bangunan rumahnya rapat
dan penduduknya bernafkah bukan pertanian. Suatu kota umumnya selalu mempunyai
rumah-rumah yang mengelompok atau merupakan pemukiman terpusat. Suatu kota yang
tidak terencana berkembang dipengaruhi oleh keadaan fisik sosial.
Pola-Pola Perkembangan Kota
Sesuai dengan perkembangan
penduduk perkotaan yang senantiasa mengalami peningkatan, maka tuntutan akan kebutuhan kehidupan dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya, politik dan teknologi juga terus mengalami peningkatan, yang semuanya itu mengakibatkan meningkatnya
kebutuhan akan ruang perkotaan yang lebih besar. Oleh karena ketersediaan ruang
di dalam kota tetap dan terbatas, maka meningkatnya kebutuhan ruang untuk
tempat tinggal dan kedudukan fungsi-fungsi selalu akan mengambil ruang di
daerah pinggiran kota (fringe area). Gejala penjalaran areal kota ini disebut
sebagai “invasion” dan proses perembetan kenampakan fisik kota ke arah luar
disebut sebagai “urban sprawl” (Northam dalam Yunus, 1994).
Secara garis besar menurut
Northam dalam Yunus (1994) penjalaran fisik kota dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu sebagai berikut :
a)
Penjalaran fisik kota yang mempunyai sifat rata
pada bagian luar, cenderung lambat dan menunjukkan morfologi kota yang kompak
disebut sebagai perkembangan konsentris (concentric development).
b)
Penjalaran fisik kota yang mengikuti pola
jaringan jalan dan menunjukkan penjalaran yang tidak sama pada setiap bagian
perkembangan kota disebut dengan perkembangan fisik memanjang/linier
(ribbon/linear/axial development).
c)
Penjalaran fisik kota yang tidak mengikuti pola
tertentu disebut sebagai perkembangan yang meloncat (leap frog/checher board
development).
Jenis penjalaran fisik memanjang/linier yang
dikemukakan oleh Northam sama dengan Teori Poros yang dikemukakan oleh Babcock
dalam Yunus (1994), yaitu menjelaskan daerah di sepanjang jalur transportasi
memiliki mobilitas yang tinggi, sehingga perkembangan fisiknya akan lebih pesat
dibandingkan daerah-daerah di antara jalur transportasi.
Pola pemekaran atau ekspansi kota mengikuti jalur
transportasi juga dikemukakan oleh Hoyt dalam Daldjoeni (1998), secara lengkap
pola pemekaran atau ekspansi kota menurut Hoyt, antara lain, sebagai berikut :
1)
Perluasan mengikuti pertumbuhan sumbu atau dengan kata lain perluasannya
akan mengikuti jalur jalan transportasi ke daerah-daerah perbatasan kota.
Dengan demikian polanya akan berbentuk bintang atau “star shape”.
2)
Daerah-daerah hinterland di luar kota semakin lama semakin berkembang
dan akhirnya menggabung pada kota yang lebih besar.
3)
Menggabungkan kota inti dengan kota-kota kecil yang berada di luar kota
inti atau disebut dengan konurbasi.
Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Northam
dalam Yunus (1994), mengenai perkembangan fisik kota secara konsentris, Branch
(1995) mengemukakan enam pola perkembangan fisik kota, secara skematis dapat
digambarkan sebagai berikut :
Selanjutnya berdasarkan pada kenampakan morfologi kota
serta jenis penjalaran areal kota yang ada, menurut Hudson dalam Yunus (1994)
mengemukakan beberapa model bentuk kota, yaitu sebagai berikut :
a) Bentuk
satelit dan pusat-pusat baru. Bentuk ini menggambarkan kota utama yang ada
dengan kota-kota kecil di sekitarnya terjalin sedemikian rupa, sehingga pertalian fungsional lebih efektif
dan lebih efisien.
b) Bentuk
stellar atau radial. Bentuk kota ini untuk kota yang perkembangan kotanya
didominasi oleh ”ribbon development”.
c) Bentuk
cincin, terdiri dari beberapa kota yang berkembang di sepanjang jalan utama
yang melingkar.
d) Bentuk
linier bermanik, pertumbuhan areal-areal kota hanya terbatas di sepanjang jalan
utama dan pola umumnya linier. Pada pola ini ada kesempatan untuk berkembang ke
arah samping tanpa kendala fisikal.
e) Bentuk
inti/kompak, merupakan bentuk perkembangan areal kota yang biasanya didominasi
oleh perkembangan vertikal.
f) Bentuk
memencar, merupakan bentuk dengan kesatuan morfologi yang besar dan kompak
dengan beberapa ”urban centers”, namun masing-masing pusat mempunyai grup
fungsi-fungsi yang khusus dan berbeda satu sama lain.
Berdasarkan pendapat para ahli yang dikemukakan di
atas, tentang pola-pola perkembangan fisik kota, pada dasarnya memiliki banyak
persamaan. Namun secara umum pola perkembangan fisik kota dapat dibedakan
menjadi perkembangan memusat, perkembangan memanjang mengikuti pola jaringan
jalan dan perkembangan meloncat membentuk pusat-pusat pertumbuhan baru.
Dalam mengkaji perkembangan fisik suatu kota, menurut
Hagget (1970) dapat mengacu pada teori difusi atau teori penyebaran/penjalaran
yang mempunyai dua model yang masing-masing memiliki maksud yang berbeda.
Model-model tersebut adalah model difusi ekspansi dan model difusi relokasi,
dengan penjelasan berikut ini :
1) Model
difusi ekspansi (expansion diffusion) adalah suatu proses penyebaran informasi,
material dan sebagainya yang menjalar melalui suatu populasi dari suatu daerah
ke daerah lain. Dalam proses difusi ekspansi ini informasi atau material yang
didifusikan tetap ada dan kadang-kadang menjadi lebih intensif di tempat
asalnya. Salah satu contoh proses difusi ekspansi adalah terjadinya pertambahan
jumlah penduduk dalam kurun waktu tertentu yang dibedakan dalam dua periode
waktu. Dengan demikian dalam ekspansi ruang terdapat pertumbuhan jumlah
penduduk, material dan ruang hunian baru.
2) Model
difusi yang lainnya adalah difusi relokasi (relocation diffusion) adalah suatu
proses yang penyebaran keruangan, yaitu informasi atau material yang
didifusikan meninggalkan daerah asal dan berpindah ke daerah yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar